Heran mengapa banyak perempuan menyukai drama Korea? Inilah alasannya

Jumat, 07 Mei 2021 | 15:17 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Heran mengapa banyak perempuan menyukai drama Korea? Inilah alasannya

ILUSTRASI. Heran mengapa banyak perempuan menyukai drama Korea? Inilah alasannya. Foto: Drama Korea Vincenzo


DRAMA KOREA -  Tidak hanya di Indonesia, berbagai negara di dunia banyak yang menyukai budaya Korea Selatan. Fenomena ini disebabkan oleh Korean Wave atau Hallyu yang semakin berkembang.

Melansir dari situs Universitas Airlangga (Unair), Korean Wave adalah budaya pop Korea Selatan yang mulai tersebar di seluruh bagian di dunia. 

Tersebarnya budaya Korea Selatan disebut dengan Korean Culture Invasion atau Perluasan Budaya Korea.

Menurut Igak Satrya Wibawa, pakar Kajian Sinema Unair, Korean Wave menjadi salah satu alasan mengapa banyak perempuan yang menyukai drama Korea atau drakor. 

Selain Hallyu, ada juga beberapa faktor yang membuat drakor makin digandrungi oleh masyarakat terutama perempuan. 

Berikut ini rangkuman dari situs Unair tentang alasan-alasan mengapa serial drama Korea banyak disukai.

Baca Juga: Mengapa harus tetap disiplin prokes meski sudah divaksin Covid-19? Ini penjelasannya

  • Jalan cerita yang berbeda

Setiap drama Korea memiliki ciri khasnya masing-masing meskipun mengangkat tema yang sama. Kebanyakan drakor mengangkat kisah cerita yang unik dan berbeda dari kehidupan masyarakat sehari-hari. 

Jalan cerita yang tidak biasa dan penuh kreatifitas tersebutlah yang membuat banyak orang penasaran. Banyak drakor yang mengangkat cerita yang unik seperti monster, kisah cinta makhluk mistis dengan manusia, hingga perjalanan waktu.

Alur cerita yang tidak biasa tersebut membuat penonton penasaran sehingga tertarik untuk mengikuri serial drakor hingga akhir penayangan.

"Itu (jalan cerita yang berbeda) mungkin faktor penyebab mereka menyukai drama korea, ada hal-hal yang tidak mereka temukan di dalam kehidupan sehari-hari, tapi mereka temukan dalam drama korea,” ujar Igak seperti dikutip dari situs Unair.

Igak juga menambahkan jika prinsip dasar dunia kreatif adalah menjadi yang pertama jika tidak bisa menjadi yang terbaik. 

Jika menjadi yang pertama maka otomatis Anda menjadi terbaik. Namun jika tidak bisa menjadi yang pertama dan terbaik, maka berusahalah untuk berbeda.

  • Menyasar pada ikatan emosional

Pasar drama Korea memang ditujukan kepada penonton perempuan. Hal ini dikarenakan drakor memiliki ikatan emosional yang identik dimiliki oleh perempuan. 

Igak menjelaskan jika konsep drama dibuat untuk penonton yang menyukai sentuhan psikologis sosial yang memang lebih banyak ditemui pada perempuan. 

Selain dari sisi psikologis, alur cerita yang dramatis dan pemeran yang rupawan menjadi daya tarik tersendiri dari drama Korea. 

Tidak sedikit drama Korea yang memilih aktor atau aktris yang sedang naik daun dan digemari oleh masyarakat. 

Menjual narasi-narasi emosional serta aktor dan aktris yang mempesona menjadi standar dari kebanyakan drakor. 

  • Pasar yang lebih luas

Berbeda dengan sinetron di Indonesia, drama Korea memiliki keistimewaan yang membuatnya banyak disukai. 

Sinetron hanya tayang televisi saja yang berarti pasar yang dituju hanya sebatas penonton televisi. Sedangkan drakor sudah merambah media lain yang lebih mudah dijangkau. 

Televisi saat ini sudah bukan lagi pilihan utama media di generasi sekarang. Banyak masyarakat yang beralih ke streaming berbayar, aplikasi ponsel, dan media-media lainnya yang berbasis internet.  

Drama Korea sangat mudah dinikmati di media-media tersebut meskipun ada beberapa stasiun televisi yang menayangkan drakor.

Dengan merambah media lain seperti aplikasi ponsel hingga steraming berbayar, pasar drama Korea menjadi lebih luas.

Dengan media tersebut, masyarakat terutama perempuan bisa lebih leluasa menikmati tayangan drama Korea. Inilah yang menyebabkan drakor makin disukai banyak orang termasuk masyarakat Indonesia.

Selanjutnya: Pembelajaran tatap muka di SD segera dilaksanakan, simak pedomannya ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana

Terbaru